Buku Ensiklopedi Asmaul Husna (Pustaka Imam Asy-Syafii)

Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi'i


  • 160.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Ensiklopedi Asmaul Husna

Penulis Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin al-Badr, Pustaka Imam asy-Syafi’i

Fiqih atau pemahaman tentang asma Allah yang indah. Asma’ul Husna merupakan bahasan yang mulia dalam khazanah ilmu keislaman. Bahkan ia adalah fiqih paling agung  (al-Fiqhul Akbar). Adapun fiqhul Asma’ul Husna ini termasuk kategori paling awal dan terdepan dalam cakupan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.” (HR. Bukhari nomor 71 dan Muslim nomor 1037).

Pengetahuan tentang asma’ul husna ini merupakan objek termulia yang digandrungi jiwa yang manusia. Dan ia merupakan sebaik-baik ilmu yang harus diraih  oleh mereka yang mendapat petunjuk dan hidayah-Nya. Bahkan merupakan tujuan utama dan terakhir yang hendak diraih oleh mereka yang berlomba dan saling bersaing untuk memperebutkannya.

Ilmu ini bagaikan tiang pancang menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala. Inilah pintu utama meraih kecintaan dan keridhaan-Nya, jalan lurus bagi siapa saja yang dicintai Allah dan dipilih-Nya kelak.

Jika setiap bangunan itu memiliki pondasi, maka pondasi agama Islam adalah beriman kepada Allah berikut asma’ dan sifat-sifat-Nya. Semakin kokoh sebuah pondasi, maka ia akan semakin kuat menopang bangunan tersebut.  Sehingga tidak akan runtuh dan hancur.

Ibnul Qayyim rahinmahullah berkata, “Siapa yang ingin membangun gedung yang tinggi, maka ia harus mengukuhkan pondasinya. Dan ia juga harus selalu terus memantau pembangunannya.  Sesungguhnya bangunan yang tinggi menjulang bertumpu pada kekuatan dan kekokohan pondasinya. Amal perbuatan dan derajat kemuliaan seseorang itu ibarat satu bangunan, dan pondasinya adalah iman. Setelah pondasi bangunan ini kuat dan kokoh, ia akan menopang bangunan itu menjulang tinggi. Jika salah satu bagian dari bangunan ini rusak, perbaikannya pun akan mudah dilakukan. Namun, jika pondasi bangunan tersebut tidak kokoh, maka bangunan tersebut tidak mungkin dapat berdiri dengan kokoh, tidak ada kekuatan. Jika nanti salah satu bagian dari pondasi ini rusak, bangunan ini pasti rentan roboh.

Seorang ahli kontruksi pasti selalu memikirkan peletakan pondasi yang benar dan kokoh. Sebaliknya, orang yang bukan ahlinya meninggikan bangunan tanpa pondasi yang kokoh, sehingga bangunan yang didirikannya itu pasti tidak berapa lama akan runtuh. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan mengenai hal tersebut dengan firman-Nya:

أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَىٰ تَقْوَىٰ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَىٰ شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam Neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Surat at-Taubah: 109)

Buku Ensiklopedi Asma'ul Husna Penerbit Pustaka Imam Syafi'i, Buku cetak edisi hardcover, tebal buku 686 halaman, ukuran buku 15,5 x 23,5 cm, dan dengan berat 1200 gram. Penulis: Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Harga Rp. 160.000,-


Kami Juga Merekomendasikan