Buku Saku Panduan Lengkap Shalat Witir (Pustaka Ibnu Umar)

Penerbit: Pustaka Ibnu Umar


  • 16.500,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Saku Panduan Lengkap Shalat Witir

Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani, Pustaka Ibnu Umar

Seorang mukmin harus menjadi orang yang berkualitas. Ia harus menjadi seorang yang kuat, karena mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala daripada mukmin yang lemah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah.” (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, dan an-Nasa’i)

Setiap mukmin harus kuat dari segi spiritual, sosial, intelektual, dan finansial. Empat tolok ukur inilah yang akan menentukan kualitas seorang mukmin pada sisi Allah Tabaraka wa Ta’ala. Dan orang yang memiliki empat kriteria kekuatan ini lebih baik dan lebih dicintai di sisi-Nya, meskipun pada tiap-tiap mukmin pasti ada kebaikan.

Shalat witir mengajarkan kita untuk kuat secara spiritual dan kaya secara batin. Seorang yang witir berusaha mengingat Allah di waktu yang sulit (sepertiga malam terakhir) dan mengupayakan untuk kaya jiwa. Sebab kaya jiwa sudah mafhum lebih utama daripada kaya secara lahir.

Buku yang dialihbahasakan dari kitab Shalaatul Mu’min, Mafhuumun wa Fadhaa-ilu wa Aadabun wa Anwaa’un wa Ahkamun wa Kaifiyatun, fii Dhau-il Kitaabi wa Sunnah memaparkan shalat sunnah witir yang semestinya diperhatikan oleh setiap kaum muslimin. Bahkan, ada salah seorang sahabat yang diberi wasiat untuk berwitir sebelum tidur dan jangan meninggalkannya (sedangkan di dalam buku ini dijelaskan kapan waktu witir yang utama, berikut pemaparan jumlah witir yang seolah silang pendapat).

Keutamaan Shalat Witir

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ زَادَكُمْ صَلاَةً، وَهِيَ الْوِتْرُ، فَصَلُّوْهَا فِيْمَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى صَلاَةِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi kalian tambahan shalat, yaitu shalat Witir, maka shalat Witirlah kalian antara waktu shalat Isya’ hingga shalat Shubuh.” (HR. Ahmad)

Dan beliau sangat antusias dalam berbagi kebaikan, jika waktu witir tersisa tinggal sedikit, maka beliau membangunkan istrinya, Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat di malam hari (shalat Tahajjud) sedang ia berbaring di hadapannya. Bila tinggal tersisa shalat Witir yang belum dilakukan, beliau pun membangunkannya, dan ‘Aisyah pun lalu shalat Witir.” Inilah potret sebenarnya dari keluarga muslim.

Di lain kesempatan, Rasulullah mengingatkan akan witir ini. Bukan sekedar dikerjakan melainkan dijaga kelanggengannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ زَادَكُمْ صَلاَةً، فَحَافِظُوْا عَلَيْهَا، وَهِيَ اَلْوِتْرُ

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi kalian tambahan shalat, maka peliharalah dia, yaitu shalat Witir.” (HR. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah)

Buku Saku Panduan Lengkap Shalat Witir, Penulis DR. Sai’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani, Penerbit Pustaka Ibnu ‘Umar, format buku softcover, ukuran buku saku 10,5 cm x 15 cm, tebal buku 96 halaman, berat buku 150 gram, Harga Rp. 16.500,-


Kami Juga Merekomendasikan