Buku Saku Menggugah Nurani Pemirsa TV (Pustaka Imam Bonjol)

Penerbit: Pustaka Imam Bonjol


  • 10.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Saku Menggugah Nurani Pemirsa TV

Zainal Abidin bin Syamsuddin, Pustaka Imam Bonjol 

Televisi bukanlah barang baru bagi kita, keberadaannya telah menjamah pelosok kampung. Jika dahulu, kemilaunya memukau para pemirsanya (dengan sebab sedikitnya jumlah televisi). Namun kini, punya televisi atau tivi adalah hal lumrah yang biasa terjadi. Buku ini bukan menyoal biasa atau tidak biasa, melainkan sebuah pembicaraan yang membutuhkan waktu Anda untuk diam sejenak dan merenung, “Betapa kita telah dikalahkan oleh TV!”

Sungguh, benar terjadi apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berabad-abad silam bahwa umat ini tidak akan miskin, akan tetapi harta mendatangi mereka dari segala penjurunya (baca: sebuah kiasan tentang harta yang melimpah ruah),

فَوَاللهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

“Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak dapat kita pungkiri bahwa sarana audio visual atau televisi telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi dunia pendidikan sebagaimana yang dilansir oleh seorang pakar pertelevisian yang menyatakan bahwa daya ingat pelajaran yang diperoleh melalui audio visual adalah 65%, dari mendengar 10%, dan dari melihat 20%. Jika keunggulan itu dimanfaatkan untuk kebajikan, betapa besar manfaatnya, sebaliknya bila digunakan untuk keburukan, betapa besar kerugiannya, namun pada kenyataannya televisi sekarang ini mengarah kepada keburukan, sehingga televisi ibarat Khamar, dampak negatifnya lebih banyak daripada dampak positifnya.

Mengenal Sosok Penulis

Mengapa setiap kali membaca tulisan dari Kyai Abu Ahmad ini terasa berbeda? Karena beliau sudah lama malang melintang di dunia ilmu. Beliau bernama Zainal Abidin bin Syamsuddin, lahir di Lamongan, 12 Juli 1967. Beliau adalah seorang tokoh dakwah yang lahir di tengah-tengah keluarga dari lingkungan salah satu OrMas besar di Indonesia. Beliau sempat studi di LIPIA, Fakultas Syariah, Jakarta (1988-1996), lalu berlanjut ke Saudi Arabia untuk bermulazamah dengan para Ulama, di antara ulama yang mengambil hati beliau adalah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah. Beliau belajar mengambil ilmu dari beliau pada kisaran tahun 1997-1999. Oleh karena itu, dakwah beliau mirip dengan apa yang ia dengar dari guru-gurunya. Di samping mempelajari ilmu agama, beliau menambahkan ilmu dunia dalam kehidupannya dengan kuliah di STIEI School of Management Program Pasca Sarjana.

Dan aktivitas beliau saat ini adalah mengajar di beberapa halaqah (pengajian Islam). Selain itu, beliau menjabat sebagai direktur utama dari PT. Ibnu Hajar Persada, bisa dibilang … inilah hasta karya beliau dalam membina pondok pesantren modern yang kita kenal dengan nama IHBS (Ibnu Hajar Boarding School). Tak cukup hanya di sini, beliau didaulat untuk menjadi pembina dari berbagai yayasan dakwah, seperti Yayasan Dakwah Cahaya Ilmu, Jakarta, Yayasan Yufid Network, dan selainnya. Semoga Allah memberkahi apa yang beliau usahakan untuk berkibarnya panji tauhid di bumi persada ini.

Buku Saku Menggugah Nurani Pemirsa TV, Penulis Zainal Abidin bin Syamsuddin, Penerbit Pustaka Imam Bonjol, format buku softcover, ukuran buku saku 10 cm x 14,5 cm, tebal buku 102 halaman, berat buku 200 gram, Harga Rp. 10.000,-


Kami Juga Merekomendasikan