Buku Saku Hukum Jual Beli (Pustaka Ibnu Umar)

Penerbit: Pustaka Ibnu Umar


  • 11.500,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Saku Hukum Jual Beli

Kompilasi Ulama Fiqih Lembaga Malik Fahd, Pustaka Ibnu Umar

Sistem jual beli sudah ada di jaman baheula, dan dikenal sebagai ajang transaksi yang sah, meski item barangnya belum diklasifisikasikan ke dalam yang halal dan yang haram. Maklum masih era jahiliyah. Dan ketika Islam datang, Islam mengatur arena jual beli menjadi lebih baik. Islam melarang praktik penipuan, curang, dan perilaku zhalim lainnya dalam berjual beli. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Surat al-Baqarah: 275)

Buku nan mungil ini mengajak Anda untuk memperdalam fiqih buyu’ (fikih tentang jual beli) mulai dari definisi; rukun; khiyar; gadai; DP; dan permasalahan kontemporer lainnya. Jangan sampai Anda menjadi orang yang diusir oleh Khalifah Umar dari pasar lantaran hal ini. Beliau radhiyallahu ‘anhu berpesan, “Tidak boleh berjualan di pasar-pasar umat Islam orang yang tidak mengetahui halal dan haram. Sehingga ia pun terjatuh pada riba dan menjerumuskan kaum muslimin pada riba…”

Bolehkah Jual Beli Saat Adzan Jum’at?

Hukum syari’at melarang sebagian bentuk jual beli yang apabila tetap dilakukan maka akan mengabaikan sesuatu yang lebih penting, seperti melaksanakan ibadah wajib atau bisa membahayakan orang lain. Seperti jual beli setelah adzan kedua pada shalat Jum’at. Tidak sah jual belinya bagi orang yang mempunyai kewajiban melaksanakannya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Surat al-Jumu’ah: 9)

Maka Allah melarang melakukan jual beli pada waktu tersebut. Larangan itu menuju pada pengharaman dan ketidakabsahan jual belinya. Dan buku mungil ini dipungkasi dengan bahasan Wakaalah. Apa itu wakaalah? Wakaalah adalah penyerahan seseorang kepada orang lain agar ia menggantikan posisinya dalam hal-hal yang bisa diwakilkan. Hukum wakaalah adalah masyru’ (disyari’atkan),

فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ

“Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini,...” (Surat al-Kahfi: 19)

Dalam ayat di atas, Allah Azza wa Jalla membolehkan mewakilkan untuk mengurus sesuatu.

Buku Saku Hukum Jual Beli, Penerbit Pustaka Ibnu Umar, Penulis Kompilasi Ulama Fiqih Lembaga Malik Fahd dari Kitab Fiqih al-Muyassar, format buku softcover, ukuran buku saku 9 cm x 14 cm, tebal buku 64 halaman, berat buku 150 gram, Harga Rp. 11.500,-


Kami Juga Merekomendasikan