Buku Saku 40 Amalan Pelebur Dosa

Syaikh Mahmud Al-Mishri, Pustaka Al-Inabah 

Manusia tempatnya salah dan lupa, dosa sudah pasti ada. Oleh karena itu, Allah Tabaraka wa Ta’ala tidak membiarkan hamba-Nya dalam keputus asaan. Allah Azza wa Jalla memberikan solusi penawar luka setiap bani Adam dari goresan maksiat yang mengoyak tubuh dan hatinya. Disebutkan dalam Syarah Aqidah Thahawiyah, “Jika seorang mukmin terjatuh ke dalam kemaksiatan, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membuka untuk hamba-hamba-Nya pintu-pintu rahmat, agar dengannya mereka dapat selamat dari siksaan akibat perbuatan mereka. Dengan syarat mereka ikhlas dan bertakwa kepada Allah.”

Inilah kiat-kiat pengobat luka yang disusun oleh Syaikh Abu Ammar Mahmud -semoga Allah memberikan kebaikan kepada beliau- Di antara sebab dihapuskannya dosa ialah taubat. Taubat sebagaimana kita tahu, bahwa ia seolah-olah menghapus dosa sebelumnya. Sebagaimana Islam menghapuskan dosa-dosa di masa jahiliyah. Allah Ta’ala berfirman,

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَٰئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Surat Al-Baqarah: 160)

Taubat yang dapat menggugurkan siksaan adalah taubat nasuha, yaitu taubat yang tulus yang lahir dari lubuk hati, bukan hanya sebatas ucapan dengan kata-kata. Taubat yang diiringi dengan penyesalan atas kemaksiatan yang telah dilakukan, tekad kuat untuk tidak melakukan dan menambalnya dengan amalan-amalan ketaatan.

Remeh Bukan Berarti Tidak Melebur Dosa

Kadang saat orang melakukan amalan kebaikan, ia tidak mengira jika suatu saat amalan tersebut dapat menolongnya di kemudian hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh saya melihat seorang laki-laki bergelimang kenikmatan di dalam Surga, karena sebuah pohon yang ditebangnya dari tengah jalan yang mengganggu orang-orang.” (HR. Muslim)

Selain itu, membuang penghalang (duri, paku, dan hal-hal yang mengganggu lainnya) terhitung sebagai sedekah di jalan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَ تُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ

“Dan Anda membuang gangguan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hendaknya kita berlomba-lomba dalam meraih ampunan Allah Ta’ala,

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Surat Ali Imran: 133)

Buku Saku 40 Amalan Pelebur Dosa, Penulis Syaikh Mahmud Al-Mishri, Penerbit Pustaka Al-Inabah, format buku softcover, tebal buku 76 halaman, ukuran buku saku 10.5 x 15 cm, berat buku packing +/- 150 gram, Harga Rp. 15.000,-