Buku Penyucian Jiwa Dalam Islam (UmmulQura)

Penerbit: Ummul Qura


  • 110.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Penyucian Jiwa Dalam Islam

Dr. Ahmad Farid, Ummul Qura 

Ketahuilah bahwa di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik maka baik pula seluruh jasadnya, dan jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu ialah hati. Demikian jauh-jauh hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita. Muara kebahagiaan dan kesengsaraan adalah hati. Hati hanya akan merasa bahagia dengan ikhlas kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan merasa tenang dengan zikir dan menaati-Nya. Singkatnya, jalan meraih kebahagiaan ialah dengan memperhatikan, memperbaiki, dan mengobati penyakit-penyakit hati agar selalu menaati Rabb-Nya.

Buku yang ada di hadapan Anda merupakan terjemahan dari kitab al Bahru ar-Ra’iqu fiz Zuhdi war Raqaa’iq karya Dr. Ahmad Farid hafizahullah. Siapakah gerangan beliau? Apakah Anda belum mengenalnya? Beliau adalah salah seorang ulama dari Alexandria. Beliau pernah menimba ilmu dengan beberapa guru. Di antaranya Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Nashiruddin al Albani, dan Syaikh Abdurrazzaq Afifi rahimahumullah.

Ada Gizi Bagi Hati, Tamasya Hati, dan Olah raga Hati

Inilah tiga bab yang dibawakan penulis dalam bukunya. Luar biasa … penulis mulai menyoroti kondisi hati dan pembagiannya (hati yang sehat dan hati yang sakit), mengenal penyakit-penyakit hati, diagnosa terhadap racun yang menggerogoti hati, dan beliau lengkapi dengan membawakan resep yang berupa faktor-faktor yang menghidupkan hati.

Racun Hati: Namimah (Adu Domba)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ

“Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.” (Surat al-Qalam: 11)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah kalian aku beritahu tentang orang terjelek di antara kalian?” Mereka menjawab, “Iya.” Beliau bersabda, “Orang yang berjalan sambil mengadu domba, orang yang memisahkan orang-orang yang saling mencintai, dan orang zalim yang mengobral aib.” (HR. Ahmad).

Pada bab kedua penulis membawa pembaca untuk berekreasi menuju persinggahan yang mengesankan bagi hati manusia. Beliau berkata, “Memendekkan angan-angan ialah menyadari dekatnya perjalanan dan cepat habisnya masa kehidupan. Hal itu termasuk perkara paling bermanfaat bagi hati.” Dan di akhir bab, penulis mengajak para pembaca untuk berolahraga bahkan sebaik-baik olahraga (sekitar 11 pemaparan yang cukup gamblang dan mengena). Beliau mulai menyinggung agar amal tidak sia-sia. Bagaimana caranya? Allah Ta’ala berfirman: (artinya) “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Surat al-Mulk: 2).

Fudhail bin Iyadh menafsirkan ayat di atas, “Maksudnya adalah yang paling ikhlas dan benar amalnya.” (Selengkapnya pada hal.219). Dan penulis pungkasi dengan sub bab cinta kepada Allah. Rasulullah bersabda, “Tidak sempurna iman seseorang hingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” (HR. Bukhari).

Semoga karya ringkas ini dapat memperkuat hati-hati kaum muslimin di manapun mereka berada.

Buku Penyucian Jiwa Dalam Islam, Penulis Dr. Ahmad Farid, Penerbit Ummul Qura, format buku hardcover, tebal buku 368 halaman, ukuran buku 17 x 24 cm, berat 1000 gram, harga Rp. 110.000,-


Kami Juga Merekomendasikan