Buku Panduan Lengkap Menuntut Ilmu (Pustaka Ibnu Katsir )

Penerbit: Pustaka Ibnu Umar


  • 110.000,00
  • Hemat 10.000
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Panduan Lengkap Menuntut Ilmu

Penulis Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Pustaka Ibnu Katsir 

Apakah Anda berstatus pelajar? Pelajar (atau santri) tidak terbatas dengan usia tertentu, apalagi yang dipelajari ilmu agama. Tentu, seiring bertambahnya umur, semakin semangat dalam meraihnya, sebagaimana ungkapan Imam Ahmad yang masyhur itu, “Ilmu itu semenjak dari buaian hingga liang lahat.”

Kitabul Ilmi siapa yang tidak mengenalnya? Buku ini populer di kalangan penuntut ilmu. Sebuah kitab yang unik yang memompa semangat juang dalam belajar dengan metode yang tokcer lagi mudah diingat oleh pembacanya. Buku ini berisi lima bab penting; penulis mengawalinya dengan definisi ilmu, keutamaan , dan hukum mencarinya. Sedangkan bab kelima mengandungi delapan risalah yang panjang dan penulis membawakan tema keutamaan membaca kitabullah dan motivasi untuk mengajarkannya di akhir risalah.

Keutamaan Ilmu yang Tiada Duanya

Para Malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu karena ridha terhadap apa yang dia kerjakan. Sesungguhnya orang yang berilmu akan dimintakan ampun oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi sampai hewan yang ada di air. Keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah (tanpa ilmu) seperti keutamaan bulan di atas seluruh bintang. Dan sesunguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi dan para Nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu, maka barangsiapa mengambilnya, maka sesungguhnya dia telah mengambil bagian yang banyak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga.” (HR. Muslim).
Dalam sabdanya yang lain,

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Melupakan Al-Qur’an

Melupakan Al-Qur’an memiliki dua sebab; pertama, karena pembawaan tabiat. kedua, karena berpaling dari Al-Qur’an dan tidak memiliki perhatian terhadapnya. Sebab pertama tidak mengakibatkan manusia berdosa dan mendapat siksa. Hal ini pun pernah menimpa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau shalat bersama manusia dan lupa dengan beberapa ayat. Maka setelah selesai shalat beliau diingatkan oleh Ubay bin Ka’ab, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Mengapa tidak dari tadi engkau mengingatkanku?”

Suatu saat, Rasul mendengarkan seseorang membaca Al-Qur’an, lalu beliau berkata, “Semoga Allah merahmati fulan karena dia telah mengingatkanku tentang ayat yang aku telah lupa.” Ini semua menunjukkan bahwa lupa yang terjadi karena tabiat secara wajar maka hal ini tidak tercela bagi manusia. Adapun lupa yang disebabkan karena berpaling dan tidak memiliki perhatian terhadapnya maka ini berdosa. (Selengkapnya pada halaman 149)

Buku Panduan Lengkap Menuntut Ilmu, Penulis Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Pustaka Ibnu Katsir, format buku hardcover, tebal buku 366 halaman, ukuran buku 16 x 24 cm, berat buku packing +/- 1000 gram, Harga buku Rp. 110.000,-


Kami Juga Merekomendasikan