Buku Kayu Siwak

Penerbit: Thibbia


  • 22.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Kayu Siwak

Oleh: Ustadz Abdullah Halim al-Katib, Penerbit Thibbia

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

السِّوَاكَ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِّ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ (رواه أحمد)

“Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhaan bagi Rabb.” (Hadits shahih riwayat Ahmad, Irwaul Ghalil, no. 66) dan (Syarhul Mumti’ 1/120 dan Taisir ‘Alam 1/62)

Berdasarkan hadits tersebut dan masih banyak hadits lain yang diriwayatkan mengenai siwak- penulis akan memaparkan beberapa hadits tersebut dan penelitian mengenai siwak. Demikian pula, penulis akan memaparkan manfaat dan sejarah ringkas tentang siwak. Penulis juga akan menyampaikan penelitian dan tulisan lain mengenai siwak dan manfaatnya yang berhasil diungkap oleh pengobatan modern.

Siwak termasuk thibbun nabawi. Selanjutnya, pengobatan modern menegaskan adanya manfaat siwak untuk mulut dan gigi  serta manfaat lain dari sisi agama. Siwak merupakan sebab yang mendatangkan ridha Allah, menjadikan Malaikat kagum, serta menggiatkan kita untuk untuk membaca al-Qur’an, berdzikir, mendirikan shalat, dan memperbanyak mengerjakan kebaikan.

Siwak akan selalu menjadi topik pembahasan para dokter dan peneliti di setiap tempat. Mereka akan terus menggali banyak manfaat dan keistimewaannya. Siwak adalah pemakaian dahan atau semisalnya untuk menyikat gigi dengan tujuan  menghliangkan kotoran kuning dan lainnya.

Dianjurkan bersiwak  dengan segala sesuatu yang bersifat kasar, yang mampu menghilangkan warna kuning yang menempel pada gigi serta bau mulut yang tidak sedap; seperti dahan kayu arak, zaitun, dahan pohon neem, dan lainnya. Akan tetapi, dimakruhkan menggunakan dahan kayu yang tidak dikenal untuk menghindari timbulnya mudharat, seperti pohon tersebut beracun atau mengandung zat berbahaya.

Keutamaan Bersiwak

Rasullah bersabda,

لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلىَ أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ باِلسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوْءٍ

“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudlu.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Irwaul Ghalil, no. 70)

رَوَى شُرَيْحٌ بْنُ هَانِئِ قَالَ : سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا بِأَيِّ شَيِءٍ يَبْدَأُ النَّبِيُّ إِذَا دَخَلَ بَيِتَهُ ؟ قَالَتْ : بِالسِّوَاكِ (رواه مسلم)

Telah meriwayatkan Syuraih bin Hani, beliau berkata: “Aku bertanya kepada ‘Aisyah : “Apa yang dilakukan pertama kali oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika dia memasuki rumahnya ?” Beliau menjawab :”Bersiwak.” (Hadits riwayat Muslim, Irwaul Ghalil, no. 72)

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَشُوْسُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ

Dari Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Adalah Rasulullah jika bangun dari malam dia mencuci dan menggosok mulutnya dengan siwak.” (Hadits riwayat Bukhari)

Fikih Siwak

Bersiwak itu disunnahkan di setiap waktu tanpa adanya pengkhususan. Sebagian ahli fikih berkata, “Para ulama bersepakat bahwa bersiwak hukumnya sunnah muakad. Bersiwak merupakan anjuran dari Allah Azza wa Jalla agar menekuninya, mencintainya, dan mengajak yang lain untuk bersiwak.”

Buku Kayu Siwak Penerbit Thibbia, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 88 halaman, ukuran buku 15 x 19 cm, dan dengan berat 250 gram. Penulis: Abdullah Halim Al-Katib, Penerbit: Thibia, Harga Buku Rp. 22.000,-


Kami Juga Merekomendasikan