Buku Ibadah Sepenuh Hati (Aqwam)

Penerbit: Aqwam


  • 59.000,00
Ongkos kirim dihitung saat checkout


Buku Ibadah Sepenuh Hati

Oleh: Amru Khalid, Aqwam

Dalam buku ‘Wahyul Qalam’, ar-Rafi’i mengatakan, “Dengan melarikan diri dan memfokuskan niat ke arah shalat, seorang muslim akan merasakan dirinya seakan melintasi sekat-sekat kebumian -baik waktu maupun ruang- untuk kemudian keluar menuju alam rohani di mana tidak ada yang terpikir olehnya selain Allah Azza wa Jalla. Inilah saat-saat istimewa setiap hari dari sisi kehidupan di mana ia lepas dari urusan-urusan dunia, tatkala ia menghimpun segala syahwat dan keinginan, lalu mengekangnya dari waktu ke waktu dengan gerakan shalat. Ia juga mengoyak kefanaan jiwa sebanyak lima kali sehari, sehingga ia dapat melihat hakekat keabadian. Jiwanya pun terasa tumbuh dan mengembang. Itulah shalat yang lima, shalat yang juga merupakan saat di mana hati terbebas  dari isi-isi dunia. Tiada yang lebih indah dan lebih tepat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِـيْ فِـي الصَّلاَةِ

“Dan penyejuk mataku dijadikan dalam shalat.” (HR. Ahmad, an-Nasa’i, al-Hakim, dan al-Baihaqi)

Beginilah pandangan dan kepekaan seorang muslim mengenai shalat. Apakah Anda juga memiliki kepekaan demikian?

Urgensi dan pentingnya shalat telah sedemikian jelas bagi Anda. Meski begitu, Anda belum juga merasakan makna-makna  mendalam ini, Dan Anda pun tetap menganggap shalat sebagai sesuatu yang berat. Anda memang layak mengalami hal tersebut, dan alasan Anda bisa diterima. Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.” (Surat al-Baqarah: 45)

Ya, Anda belum melaksanakan  shalat secara khusyu’, sehingga shalat pun terasa berat, sulit, dan menjadi beban.

Karenanya kekhusyu’an menjadi tema utama dalam permasalahan shalat. Tanpa kekhusyuan, Anda akan merasakan shalat sebagai beban berat yang tidak berpengaruh, dan hanya merupakan gerakan-gerakan mekanistik saja.

Engkau Belum Mengenal Tuhanmu!

Nilai dan jiwa sebuah shalat terletak dalam kekhusyuan. Tapi tahukah Anda arti shalat khusyu itu sebenarnya? Shalat adalah menghadap Allah Ta’ala. Begitu Anda mengatakan, “Allahu Akbar” ; Allah akan menyambut dan memperhatikan Anda. Pernahkah Anda memikirkan hal itu sebelumnya? Pernahkah Anda melaksanakan shalat dengan perasaan dan kepekaan ini?

Saudaraku, nilai shalat terletak pada peranannya sebagai jalan utama untuk mengenal Allah. Shalat diwajibkan agar kita mengenal Sang Khaliq. Tanpa shalat, kita tidak akan mengenal Allah  secara benar. Maka, jika Anda ingin mengenal Allah, laksanakanlah shalat, dan berusahalah untuk melaksanakannya sekhusyu’ mungkin, sebab inilah poin utama kita dalam masalah ini.  Nilai shalat terletak pada peranannya sebagai pintu masuk  untuk mengenal Tuhan. Karenanya, engkau belum mengenal Tuhanmu, wahai orang yang meninggalkan shalat! Meninggalkan shalat, tidak begitu saya risaukan, karena saya yakin Anda termasuk yang melaksanakan shalat. Akan tetapi perlu diketahui, sekedar melaksanakan shalat tidak lah cukup. Tanpa rasa khusyu’, Anda tidak akan berhasil mengenal Tuhan. Padahal tahukah Anda, mengenal Tuhan adalah inti kehidupan?!

Buku Ibadah Sepenuh Hati Penerbit Aqwam jembatan Ilmu, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 296 halaman, ukuran buku 15 x 23,5 cm, dan dengan berat 397 gram. Penulis: Amru Khalid, Penerbit: Aqwam Jembatan Ilmu, Harga Rp. 59.000,-


Kami Juga Merekomendasikan