Buku 99 Kisah Orang Shalih

Oleh: Ustadz Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, Darul Haq

Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (Surat Yusuf: 111)

Kisah-kisah ini adalah ibrah bagi kita, agar kita bisa meneladani mereka, mengikuti jejak langkah mereka, beramal sebagaimana mereka beramal; dengan harapan semoga kita bisa sampai kepada apa yang telah mereka gapai.

Orang-orang yang disebutkan dalam kisah ini adalah orang-orang yang berperilaku sebagai penghuni Surga, yang menjadi teladan dan figur bagi umat, dan mereka ini adalah pribadi-pribadi yang benar-benar ada dan bukan tokoh fiktif, dan benar-benar pernah menjalani kehidupan di dunia. Mereka menjadi contoh sejati yang tak terbantahkan dan terukir indah dalam sejarah.

Kita akan mengkaji sejarah hidup mereka dan sebagian sikap agung mereka dalam keimanan, jihad, zuhud, wara’, ibadah, ilmu, berinfak di jalan Allah dan sebagainya; di mana Anda akan terhenti sejenak karena perasaan luar biasa dan kekaguman terhadap kisah-kisah sikap seperti ini.

Dan lebih dari itu saya mengajak Anda untuk tidak merasa heran dan terpana berlebihan …, kenapa? Karena mereka memang orang-orang yang memiliki karakteristik sebagai penghuni Surga.

Saudaraku pembaca, inilah jerih payah dan apa yang bisa saya kumpulkan, serta inilah yang mampu diraih oleh tangan saya dari rujukan-rujukan dan sumber-sumber ilmiah; yang kemudian saya tuangkan dalam buku ini. Maka apabila ada kelalaian dan kekurangan, itu semua adalah dari diri saya, dan apa yang bagus adalah dari Allah semata; maka segala puji dan puja hanya untuk-Nya, di dunia dan akhirat.

Mengelus Telinga Seekor Singa

Sufyan ats-Tsauri mengisahkan, “Aku pernah berangkat untuk menunaikan Haji bersama Syaiban ar-Ra’i. Ketika kami tengah berjalan di sebuah jalan tiba-tiba seekor Singa menghadang kami. Aku berkata kepada Syaiban, “Tidaklah kamu melihat binatang busa ini? Dia telah menghadang kita!””

Syaiban menjawabku, “Jangan takut wahai Sufyan!” Lalu ia memanggil Singa itu dan memegang ekornya. Kemudian Singa itu menggerak-gerakkan ekornya seperti Anjing, maka Syaiban memegang telinga Singa tersebut dan mengelus-elusnya.

Seketika itu saya berkata, “Untuk apa kamu pamer semacam?” Ia menjawab, “Wahai Sufyan, pamer mana yang kamu pertanyakan? Kalau bukan karena saya benci pamer, tentu saya tidak akan membawa bekal perjalananku ini ke Mekah kecuali di atas punggung Singa ini.”

(Maksudnya Syaiban menyanggah apa yang disampaikan oleh Sufyan, semata-mata ia bisa melakukannya (baca: menundukkan hewan) atas karunia dari Allah. Segala puji bagi Allah)

Buku 99 Kisah Orang Shalih Penerbit Darul Haq, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 168 halaman, ukuran buku 14,5 cm x 21 cm, dan dengan berat 409 gram. Penulis: Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, Penerbit: Darul Haq, Harga Rp. 30.000,-